1 comment

Jangan Salah Mencintai dan Mengidolai



Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :


المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

Seseorang bersama dengan yang dicintainya.” (HR Al-Bukhari )

Sungguh Fenomena menyedihkan.. Tatkala banyak umat Muslim di luar sana terutama dari golongan permuda dan pemudi yang sangat mencintai para pelaku maksiat, bahkan dari kalangan orang-orang Non-Muslim!!! (terutama para pemain film, penyanyi).


Foto para idola tersebut mereka pajang di kamar-kamar mereka, berharap menjadi penyejuk pandangan mereka.. Sebelum tidur dan tatkala bangun tidur…

Bahkan mereka meniru gaya berpakaian idola-idola mereka tersebut !! Mereka hafalkan lantunan-lantunan idola mereka tersebut, mereka pelajari perjalanan hidup idola-idola mereka tersebut.. !!

No comment yet

Senyuman



Sarana paling besar yang dilakukan Muhammad SAW dalam dakwah dan perilaku beliau adalah sebuah gerakan yang sederhana, tidak membutuhkan biaya besar, tidak membutuhkan energi berlimpah, meluncur dari dua bibir yang merekah, untuk selanjutnya menghunjam masuk ke relung kalbu yang sangat dalam. Jangan ditanyakan efektifitasnya. Akal dan pikiran padang, kesedihan hilang, jiwa jadi bersih, menghancurkan tembok penghalang di antara anak manusia! Itulah ketulusan yang mengalir dari dua bibir yang bersih: senyuman!

Senyuman itulah yang senantiasa keluar dari bibir Muhammad SAW dalam setiap perilakunya. Beliau tersenyum ketika bertemu dengan sahabatnya. Saat beliau menahan amarah atau ketika beliau berada di majelis peradilan sekalipun.
No comment yet

Mujhid Muzhid

Lebih besarnya cita-citanya manusia adalah orang iman yang bercita-cita (sukses) perkara dunianya dan (sukses) perkara akhirotnya. - HR. Ibnu Majah -
Namun untuk meraih dua kesuksesan tersebut, tidaklah cukup dengan bersantai, menganggurkan diri dan bergantung pada orang lain, tetapi harus dengan kerja giat dan semangat. Di dalam urusan akhirot, kita harus giat dan semangat dalam beribadah, menjalankan perintah perintah serta menjauhi larangan-larangan Alloh dan Rosul. Adapun dalam urusan dunia, kita harus bisa giat dan semangat dalam menekuni pekerjaan, tetap hidup sederhana, tidak boros, tidak memubazirkan harta, serta bisa mengukur kemauan dengan kemampuan. Dengan kata lain kita harus bisa MUJHID - MUZHID.